Seni berbelanja baju muslim di Tanah Abang
Menjelang hari raya Idul Fitri, masyarakat Indonesia kini gencar berburu baju muslim untuk dikenakan di hari raya Idul Fitri.
Meski bukan kewajiban, namun mengenakan pakaian serba baru sudah menjadi tradisi di masyarakat kita setiap hari raya Idul Fitri. Dari sepatu, tas, baju hingga aksesoris sebisa mungkin pakai yang baru.
Dalam situasi ekonomi yang sulit seperti saat ini, tentunya hal ini sedikit menyulitkan bagi kalangan menengah ke bawah untuk memenuhi kebutuhan “yang serba baru” menjelang Idul Fitri.
Karena memang di hari raya ini banyak hal yang harus dipersiapkan, selain tentunya baju baru. Untuk mendapatkannya, mereka harus pintar-pintar mencari tempat berbelanja yang terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
Nah, pusat grosir baju muslim Tanah Abang menjadi pilihan yang tepat untuk itu.
Di kawasan Jakarta Pusat, Pasar Tanah Abang menjadi incaran masyarakat kelas menengah ke bawah untuk berbelanja busana muslim setiap tahunnya.
Baju Muslim Tanah Abang sudah lama dikenal dengan harga yang murah dan beragam jenisnya.
Selain harga yang relatif terjangkau, model baju muslim yang ditawarkan di sana juga mengikuti perkembangan trend fashion yang sedang diminati saat ini, seperti gamis Ashanty, hijab Inneke, abaya renda Syahrini, dan lain-lain.
Saat ini banyak sekali model busana muslim yang sengaja dilabeli dengan nama artis untuk menarik lebih banyak konsumen. Tentu saja, setiap label “artis” memiliki segmen penggemarnya sendiri.
Misalnya, abaya renda Syahrini lebih banyak dipilih oleh ibu-ibu muda, gamis Ashanty lebih diminati konsumen remaja dan dewasa, dan hijab Inneke lebih ditujukan untuk ibu-ibu berusia 30-40 tahun ke atas.
Dalam memilih baju muslim Tanah Abang memang cukup membingungkan karena banyaknya variasi model dan harga yang tersedia.
Untuk itu, tergantung dari kepandaian konsumen itu sendiri dalam menawar harga barang, dan juga memilih pakaian yang berkualitas baik.
Berbicara mengenai kualitas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih baju muslim Tanah Abang. Karena harganya yang cenderung murah, kualitas jahitan dan bahan baju biasanya jauh di bawah kualitas jahitan sekelas mall atau butik.
Tentu itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan, hanya saja perlu diingat bahwa sebaiknya setelah membeli baju murah di Tanah Abang, lakukan penjahitan lagi di penjahit. Biaya menjahit ulang tidak mahal, dan tentunya lebih murah daripada membeli baju di mall yang harganya bisa 2 sampai 3 kali lipat.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah harga yang murah juga cenderung mempengaruhi kualitas bahan dan pewarnaannya.
Tidak sedikit baju yang dijual menggunakan pewarnaan yang kurang baik alias mudah luntur. Khusus untuk jenis katun dan shantung yang sering dipilih pelanggan karena bahannya dingin dan menyerap keringat.
Untuk itu sebaiknya setelah membeli baju di Tanah Abang, segera direndam dan dicuci secara terpisah agar warnanya tidak bercampur dengan baju lain.
Bagi para pedagang musiman, berbelanja baju muslim dari Tanah Abang membawa keuntungan tersendiri. Karena pembeli yang membeli dalam jumlah banyak, terutama yang ditujukan untuk re-trading, biasanya diberikan diskon yang cukup besar.
Jika mereka sudah memiliki hubungan yang baik, biasanya mereka bahkan mengizinkan untuk mengambil barang terlebih dahulu dan kemudian melakukan pembayaran setelah barang terjual atau dalam jangka waktu tertentu.
Singkatnya, dibandingkan berbelanja baju baru di mall atau toko mewah, berbelanja baju muslim di Tanah Abang memiliki seni tersendiri.
Banyaknya pilihan, masyarakat yang berdesak-desakan, proses tawar menawar harga, semuanya menjadi nafas kehidupan di pasar Tanah Abang yang menarik dan sayang untuk dilewatkan.