Mata Uang Kripto – Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas

Mata uang kripto adalah aset digital yang dirancang buat bekerja sebagai media pertukaran yang memakai kriptografi yang bertenaga buat mengamankan transaksi keuangan, mengontrol proses pembuatan unit tambahan, dan memverifikasi transfer aset.

Mata uang kripto yang paling populer adalah bitcoin, selain bitcoin terdapat ribuan mata uang kripto, di antaranya ehtereum, litecoin, ripple, stellar, dogecoin, cardano, tether, monero, tron, dll. Mata uang kripto menggunakan kontrol terdesentralisasi sebagai lawan dari mata uang digital terpusat dan sistem perbankan sentral.[1]

Beberapa logo mata uang kripto.

Kontrol desentralisasi dari masing-masing mata uang kripto bekerja melalui teknologi ledger terdistribusi, umumnya rantai blok, yang berfungsi menjadi basis data transaksi keuangan publik.[dua] Bitcoin, pertama kali dirilis menjadi software sumber terbuka dalam tahun 2009, biasanya dipercaya menjadi mata uang digital terdesentralisasi pertama.[tiga] sejak rilis bitcoin, lebih berdasarkan 4.000 altcoin (varian alternatif bitcoin, atau mata uang kripto lainnya) sudah dibentuk sunting sumber]

Pada tahun 1983, pakar kriptografi berdasarkan Amerika David Chaum menggunakan uang elektronika kriptografi yg diklaim e-cash.[4][lima] Kemudian, pada tahun 1995, beliau mengimplementasikannya melalui Digicash,[6] bentuk awal pembayaran elektronik kriptografi yang memerlukan perangkat lunak pengguna buat menarik catatan menurut bank & menunjuk kunci terenkripsi tertentu sebelum dapat dikirim ke penerima. Hal ini memungkinkan mata uang digital tidak dapat dilacak oleh bank penerbit, pemerintah, atau pihak ketiga mana pun.

Pada tahun1996, NSA menerbitkan sebuah makalah berjudul How to Make a Mint: the Cryptography of Anonymous Electronic Cash, mendeskripsikan sistemMata uang kripto yg pertama menerbitkannya pada milis MIT[7] an kemudian pada tahun 1997, in The American Law Review (Vol. 46, Issue 4).[8]

Pada tahun 1998, Wei Dai menerbitkan deskripsi “b-money”, yg dicirikan sebagai sistem kas elektronika terdistribusi.[9] tak lamakemudian, Nick Szabo menggambarkan bit gold.[10] misalnya bitcoin dan mata uang kripto lain yg akan mengikutinya, bit gold digambarkan sebagai sistem mata uang elektronik yang mengharuskan pengguna buat melengkapi bukti fungsi kerja dengan solusi yg secara kriptografi disatukan & diterbitkan. Sistem mata uang menurut bukti kerja yang dapat dipakai kembali lalu dibentuk sang Hal Finney yg mengikuti karya Dai dan Szabo.

Mata uang kripto terdesentralisasi pertama, bitcoin, dibuat dan diadakan pada 2009 oleh pengembang Satoshi Nakamoto. ini memakai SHA-256, fungsi hash kriptografi, menjadi skema verifikasi kerjanya.[11] Pada April 2011, Namecoin dibuat sebagai upaya buat membangun DNS terdesentralisasi, yg akan menciptakan sensor internet sangat sulit. Segera selesainya itu, pada Oktober 2011, Litecoin dibebaskan. itu adalah mata uang kripto yang sukses pertama yg memakai scrypt menjadi fungsi hash SHA-256. Mata uang kripto terkenal lainnya, Peercoin merupakan yang pertama menggunakan hybrid proof-of-work / proof-of-stake.[12]

Inggris mengumumkan Departemen Keuangan yg ditugaskan buat melakukan studi mata uang kripto, dan peran apa, apabila terdapat, yg bisa mereka mainkan dalam ekonomi Inggris. Studi ini pula melaporkan apakah regulasi harus sunting sumber]

Menurut Jan Lansky, mata uang kripto adalah sistem yg memenuhi enam syarat:[14]Sistem tidak memerlukan otoritas sentra, negaranya dikelola melalui mufakat terdistribusi.Sistem menyimpan ikhtisar unit mata uang kripto & kepemilikannya.Sistem memilih apakah unit mata uang kripto baru dapat dibentuk. Jika unit mata uang kripto baru bisa dibentuk, sistem mendefinisikan keadaan dari mereka & bagaimana menentukan kepemilikan unit baru ini.Kepemilikan unit mata uang kripto dapat dibuktikan secara tertentu secara kriptografis.Sistem ini memungkinkan transaksi dilakukan di mana kepemilikan unit kriptografi diubah. Pernyataan transaksi hanya bisa dikeluarkan sang entitas yang menandakan kepemilikan saat ini berdasarkan unit-unit ini.apabila dua instruksi tidak selaras buat mengganti kepemilikan unit kriptografi yang sama dimasukkan secara bersamaan, sistem melakukan paling banyak keliru satunya.

Pada bulan Maret 2018, istilah mata uang kripto ditambahkan ke Kamus Merriam-Webster.[15]Altcoin[sunting sumber]

Istilah altcoin mempunyai aneka macam definisi serupa. Stephanie Yang dalam The Wall Street Journal mendefinisikan altcoin menjadi “mata uang digital alternatif,”[16] ad interim Paul Vigna, pula pada The Wall Street Journal, mendeskripsikan altcoin menjadi versi cara lainbitcoin.[17] Aaron Hankins menurut MarketWatch mengacu dalam mata uang kripto selain bitcoin sebagai sunting sumber]

Akun rantai blok bisa menyediakan fungsi selain melakukan pembayaran, misalnya pada aplikasi terdesentralisasi atau kontrak pintar. Dalam masalah ini, unit atau koin kadang-kadang dianggap menjadi sunting sumber]

Mata uang kripto terdesentralisasi diproduksi oleh semua sistem mata uang kripto secara kolektif, dalam taraf yg dipengaruhi waktu sistem dibentuk & yang diketahui publik. Dalam sistem perbankan & ekonomi terpusat seperti Federal Reserve System, dewan perusahaan atau pemerintah mengendalikan pasokan mata uang menggunakan mencetak unit uang fiat atau meminta tambahan dalam buku akbar perbankan digital. Dalam hal mata uang digital terdesentralisasi, perusahaan atau pemerintah tidak bisa membentuk unit baru, & sejauh ini nir memberikan dukungan buat perusahaan lain, bank atau entitas perusahaan yang memiliki nilai aset yang diukur di dalamnya. Sistem teknis mendasar yg mendasari mata uang kripto terdesentralisasi dibentuk oleh gerombolanatau individu yg dikenal menjadi Satoshi Nakamoto.[19]

Pada Mei 2018, lebih menurut 1.800 spesifikasi mata uang digital tersedia.[20] Dalam sistem mata uang kripto, keamanan, integritas, & ekuilibrium kitabakbar dikelola oleh komunitas pihak yang saling curiga yang diklaim menjadi penambang: yg memakai komputer mereka buat membantu memvalidasi & mencatat waktu transaksi, menambahkannya ke buku akbar sinkron dengan skema cap saat tertentu.[21]

Sebagian besarmata uang kripto dirancang buat mengurangi produksi mata uang secara bertahap, membatasi jumlah total mata uang yg akan beredar.[22] Dibandingkan dengan mata uang biasa yang dipegang sang lembaga keuangan atau disimpan menjadi uang tunai, mata uang kripto bisa lebih sulit buat disita oleh penegak aturan. Kesulitan ini dari menurut memanfaatkan teknologi kriptografi.Rantai blok[sunting sumber]

Validitas masing-masing mata uang kripto disediakan oleh rantai blok. Rantai blok adalah daftar catatan yang terus tumbuh, diklaim blok, yang dihubungkan & diamankan menggunakan kriptografi.[23] Setiap blok biasanya berisi hash pointer sebagai tautan ke blok sebelumnya,,[23] stempel waktu dan data transaksi.[24] Secara desain, rantai blok secara melekat tahan terhadap modifikasi data. Ini adalah “kitabakbar yang terbuka dan terdistribusi yg bisa mencatat transaksi antara dua pihak secara efisien & menggunakan cara yg bisa diverifikasi dan tetap”.[25] Untuk dipakai menjadi buku akbar yang didistribusikan, rantai blok umumnya dikelola oleh jaringan peer-to-peer secara kolektif mengikuti protokol untuk memvalidasi blok baru. Setelah direkam, data pada suatu blok eksklusif nir bisa diubah secara surut tanpa perubahan seluruh blok berikutnya, yg membutuhkan kongkalikongsecara umum dikuasai jaringan.

Rantai blok aman dengan desain & adalah contoh dari sistem komputasi terdistribusi menggunakan toleransi kesalahan Bizantium yang tinggi. Karenanya, mufakat yang terdesentralisasi sudah dicapai menggunakan rantai blok.[26] merampungkan kasus pengeluaran ganda tanpa memerlukan otoritas tepercaya atau server pusat, dengan asumsi tidak terdapat agresi 51% (yg sudah bekerja melawan beberapa mata uang kripto).Stempel ketika[sunting sumber]

Mata uang kripto menggunakan berbagai skema stempel waktu buat “menunjukan” validitas transaksi yang ditambahkan ke buku akbar rantai blok tanpa perlu pihak ketiga yang tepercaya.

Skema stempel waktu pertama yg ditemukan merupakan skema proof-of-work. Skema proof-of-work yg paling banyak dipakai didasarkandalam SHA-256 dan scrypt. Beberapa algoritma hashing lain yang digunakan buat proof-of-work termasuk CryptoNight, Blake, SHA-3, dan X11.