Kelebihan dan Kekurangan Mata Uang Kripto

Pandemi yang tengah melanda tanah air memberikan dampak buruk bagi semua sektor. Sektor ekonomi seperti investasi mengalami perubahan yang sangat drastis. Meskipun begitu, ada pula yang menjadikan pandemi sebagai lahan untuk mendapatkan keuntungan. Masyarakat yang mengenal betul akan investasi akan membeli saham dalam jumlah yang besar. Akibatnya, trens berinvestasi mengalami peningkatan. Masyarakat tak segan untuk mengenal berbagai jenis instrumen investasi seperti saham, emas, reksadana hingga uang kripto. Kripto adalah mata uang digital yang mendapatkan jaminan dari cryptography. Mata uang ini digunakan sebagai alat transaksi secara online. Tidak hanya di tanah air, mata uang kripto juga sangat populer di negara lain. Tahun 2020 lalu, tercatat ada 10 negara yang penduduknya memiliki mata uang kripto dengan jumlah yang banyak.

Untuk melakukan trading uang kripto, masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan Tokocrypto. Perusahaan digital di Indonesia ini memberikan bantuan kepada masyarakat untuk mengelola aset kripto. Keamanan pelayanan Tokocrypto tidak perlu diragukan lagi karena perusahaan tersebut tercatat sebagai perusahaan yang terdaftar BAPPEBTI. Untuk melakukan investasi atau trading uang kripto dengan baik dan lancar, masyarakat harus paham beberapa istilah yang berkaitan dengan uang kripto. Berikut ini merupakan istilah-istilah penting yangt terkait dengan uang digital kripto:

1. Bull market

Istilah yang muncul ketika kondisi pasar mengalami kenaikan. Nila tukar uang kripto sedang berada pada titik tertinggi.

2. Market bear

Istilah ketika pasar mengalami penurunan. Nilai tukar uang kripto pada kondisi tersebut juga mengalami kelemahan.

3. FOMO

Merupakan sebutan bagi investor kripto pemula. Mereka biasanya masih mempelajari kripto lebih dalam dan mengikuti tindakan para investor kripto berpengalaman.

4. Whale

Merupakan sebutan bagi seseorang yang memiliki uang kripto dengan jumlah besar.

5. Rekt

Panggilan bagi pemain investasi kripto yang mengalami kekalahan. Isilah ini juga diberikan kepada pihak yang salah dalam mengambil keputusan.

6. HODL

Istilah permainan kata acak atau anagram.

7. No cointer

Sebutan bagi pihak yang tak memiliki uang kripto.

Theta crypto merupakan salah satu jenis uang elektronik yang memiliki protokol open source. Uang kripto ini mendesentralisasi layanan pengiriman data, edge computing dan layanan video streaming. Jumlah ketersediaan mata uang digital ini tetap, yakni sebanyak 1 milyar token. Keuntungan yang diperoleh pemilik mata uang ini adalah meningkatkan pendapatan para pembuat konten dan meningkatkan layanan streaming sehingga nampak lebih berkualitas. Pemilik uang digital ini juga akan memperoleh token TFUEL ketika menonton beberapa konten yang berasal dari sumber tertentu. Keuntungan yang ditawarkan oleh mata uang kripto inilah yang membuat pemilik tak segan untuk menjadikannya sebagai bahan untuk berinvestasi.

Sebagai mata uang digital, Theta crypto juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan inilah yang menjadi pertimbangan bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi dengan menggunakan mata uang elektronik kripto. Rawan terjadi tindak kejahatan menjadi salah satu kekurangan dari mata uang kripto. Sudah pihak yang menjadikan mata uang kripto sebagai bahan melakukan transaksi ilegal. Transaksi ilegal ini tidak dapat dilacak sehingga pihak berwenang tidak mampu melakukan pelacakan dan menangkap pihak-pihak yang bertanggung jawab. Kekurangan lainnya adalah mudah kehilangan uang ketika lupa akan password. Dampak buruk ini sejatinya hanya dapat dialami oleh mereka yang mudah lupa akan sesuatu hal. Bagi masyarakat yang tidak mudah lupa, mereka tidak akan mengalami kekurangan dari mata uang elektronik ini.