Hindari Modus Penipuan Segitiga Jual Beli Motor
Jual beli motor bekas kini semakin gampang dengan banyaknya platform online. Tapi, di balik kemudahan ini, muncul ancaman baru: modus penipuan segitiga. Pelaku kejahatan memanfaatkan ketidaktelitian penjual dan pembeli untuk meraup keuntungan secara ilegal. Modus ini melibatkan tiga pihak: penjual, pembeli asli, dan “penengah palsu” yang menyamar sebagai salah satu dari mereka.
Masalah ini kian marak di Jabodetabek, terutama dalam transaksi online yang tak melibatkan tatap muka. Kamu bisa jadi salah satu korban kalau enggak hati-hati. Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana modus ini bekerja dan cara mencegahnya.
Oh iya, ngomong-ngomong soal transaksi, kalau kamu memang butuh tambahan dana untuk membeli motor baru, cicilan dana bulanan seperti Kredivo bisa jadi solusi. Dengan bunga 0% untuk tenor 1 hingga 3 bulan khusus pengguna Premium, prosesnya jauh lebih aman dibandingkan harus mengambil risiko di transaksi yang mencurigakan.
1. Jangan Mudah Percaya dengan Harga Murah
Penawaran harga motor bekas yang terlalu murah sering jadi jebakan. Pelaku biasanya memanfaatkan ketidaktahuan pembeli dengan mengiming-imingi harga di bawah pasar. Faktanya, penawaran seperti ini seringkali berakhir dengan uang hilang atau motor yang tidak ada wujudnya.
Pelaku biasanya mengambil gambar dari iklan asli kemudian diposting ulang dengan mencantumkan harga yang lebih rendah. Tetapi, nomor hp diarahkan ke nomor penipu sehingga bisa menjebak calon pembelinya. Hal ini bisa terjadi di Marketplace bahkan Instagram.
2. Hindari Transaksi ke Rekening Orang Ketiga
Modus segitiga sering melibatkan transfer uang ke rekening pihak ketiga. Pelaku biasanya berdalih untuk menghindari pajak atau memberikan diskon tambahan. Padahal, ini hanya akal-akalan supaya uangmu aman di tangan mereka.
Pelaku biasanya mengaku sebagai saudara pemilik motor. Pelaku akan mewanti-wanti untuk tidak jujur kepada orang yang ditemui agar diskonnya tidak hangus. Intinya pelaku akan mencari seribu cara agar pembeli tidak menyadari aksinya.
3. Gunakan Platform Jual Beli dengan Sistem Dana Ditahan
Pelaku penipuan sering menggunakan platform yang tidak memiliki perlindungan transaksi. Dengan kata lain, transaksi dilakukan secara langsung tanpa jaminan keamanan dari pihak ketiga.
Hal tersebut sebenarnya bisa dimitigasi. Cobalah ajukan untuk bertransaksi lewat marketplace. Sehingga dana akan ditahan jika kendaraan tidak sesuai dengan hal yang diharapkan. Hal ini juga akan melindungi kedua belah pihak.
4. Cek Identitas Pembeli atau Penjual, Gunakan Get Contact
Pelaku sering menggunakan akun baru dengan sedikit aktivitas. Mereka juga menghindari komunikasi tatap muka dan menolak opsi pembayaran di tempat (COD). Paling mudah adalah meminta mereka untuk menunjukkan KTP masing-masing. Selain itu, kamu juga bisa mengecek nama penjual atau pembeli dengan bantuan aplikasi get contact yang akan menunjukkan nama mereka disimpan dengan nama apa di kontak orang lain. Jika sudah ada kata “penipu”, hindari bertransaksi dengan orang tersebut.
5. Jangan Terburu-Buru dalam Memutuskan
Pelaku sering mendesak pembeli untuk cepat transfer uang dengan alasan seperti “banyak peminat lain” atau “diskon khusus hari ini.” Tekanan ini bertujuan agar kamu tidak sempat berpikir panjang.
Jika kamu merasa ragu dengan transaksi tunai dalam jual beli motor, menggunakan cicilan dana bulanan bisa menjadi alternatif. Misalnya, dengan Kredivo, kamu bisa menikmati cicilan 0% untuk tenor 1 dan 3 bulan khusus pengguna Premium. Bahkan, ada opsi tenor hingga 24 bulan dengan bunga mulai dari 1,99%. Kredivo juga mempermudah kebutuhan lain seperti pembayaran listrik, pulsa, dan BPJS dalam satu aplikasi.
Mending fokus cari motor impianmu lewat Kredivo tanpa risiko kena tipu. Dengan opsi cicilan, kamu tetap bisa mendapatkan motor yang diinginkan sambil menjaga keuangan tetap aman.