8 Fakta Menarik Tentang Jejak Karbon yang Harus Kamu Pahami
Saat ini, kita tentu sering mendengar pembahasan mengenai jejak karbon. Akan tetapi, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan jejak karbon? Mungkin, masih ada sebagian yang juga baru mendengar istilah yang satu ini. Nah, jejak karbon sendiri kerap dikenal dengan sebutan carbon footprint.
Lantas, apa sih yang dimaksud dengan jejak karbon? Jadi, jejak karbon merupakan sebuah konsep yang menjelaskan jumlah karbon alias gas emisi yang dihasilkan dari bermacam-macam kegiatan manusia dalam periode waktu tertentu. Sudah tentu, jejak karbon yang dihasilkan dari kegiatan manusia memberikan dampak buruk pada kehidupan di bumi.
Beberapa contohnya seperti kekeringan, berkurangnya sumber air bersih, bencana alam dan cuaca ekstrim, perubahan produksi rantai makanan, maupun kerusakan alam lainnya yang dapat ditimbulkan. Nah, berikut ini ada 8 fakta mengenai jejak karbon yang perlu kamu ketahui.
1. Disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia
Jadi, jejak karbon dihasilkan dari penggunaan kendaraan, energi listrik berlebihan , serta konsumsi makanan. Makanya, kegiatan sehari-hari yang kita lakukan akan sangat berpengaruh pada jejak karbon.
2. Bahan bakar fosil menghasilkan jejak karbon
Kendaraan yang kita gunakan sehari-hari, dalam hal ini yang menggunakan bahan bakar fosil, mulai dari gas, solar, maupun bensin akan menghasilkan jejak karbon. Hal ini dikarenakan adanya proses pembakaran dari bahan bakar tersebut.
Maka dari itu, ketika menggunakan kendaraan pribadi, maka akan semakin banyak gas emisi karbon dioksida yang kita hasilkan. Hal ini tentu akan lebih parah lagi ketika kita mengalami macet. Soalnya, mesin kendaraan akan panas, kemudian akan melepas gas emisi ke udara.
3. Dipengaruhi oleh penggunaan energi listrik dan air
Kebutuhan akan energi listrik sehari-hari, mulai dari untuk menonton televisi, menyalakan lampu dan AC, serta menggunakan kulkas, mesin cuci, maupun peralatan elektronik lainnya akan berdampak pada dihasilkannya gas emisi. Gas tersebut muncul akibat adanya pembakaran fosil yang diproses di pembangkit listrik. Sementara itu, penyalahgunaan air pun akan membuat energi yang kita gunakan menjadi terbuang sia-sia.
4. Makanan sehari-hari pun memberikan dampak
Ternyata, gas emisi pun akan dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Pasalnya, makanan yang kita konsumsi dapat memicu munculnya banyak sampah, mulai dari sampah yang dihasilkan pada saat bahan baku, saat melakukan produksi, saat ada proses distribusi, serta saat kita mengkonsumsinya.
5. Daging sapi menjadi salah satu penghasil emisi tertinggi
Siapa yang gemar makan steak? Nah, ternyata, daging sapi pun termasuk salah satu bahan makanan yang menjadi penghasil gas emisi terbesar di dunia. Terlebih, daging tersebut merupakan daging yang diimpor dari negara-negara seperti Jepang, Australia, maupun Amerika Serikat.
6. Dapat menimbulkan cuaca ekstrim dan bencana alam
Apabila jejak karbon yang kita produksi tinggi, maka dampak negatif yang akan kita rasakan pun akan semakin tinggi. Soalnya, jejak karbon akan berpengaruh pada suhu di bumi yang nantinya akan menimbulkan cuaca ekstrim maupun bencana alam.
7. Produksi rantai makanan mengalami perubahan
Ketika terjadi perubahan iklim yang disebabkan oleh jejak karbon, maka hal tersebut dapat berdampak pada berubahnya produksi rantai makanan.
8. Memicu penyebaran penyakit
Ternyata, jejak karbon pun akan memberikan dampak pada kesehatan tubuh manusia. Soalnya, jejak karbon memiliki pengaruh pada tersebarnya penyakit, salah satunya seperti malaria. Jadi, hal ini diakibatkan oleh semakin luasnya pergeseran wilayah tropis ke subtropis.