6 Makanan Sehat Yang Tak Selalu Baik Untuk Kesehatan Tubuh

KOMPAS.com – Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, kita disarankan untuk makan makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran.

Namun, dalam upaya menjalani pola makan sehat tersebut, tanpa disadari kita dalam bahaya karena berlebihan melakukannya.

Karena, terlalu banyak mengonsumsi makanan sehat tak selamanya baik.

Makan tahu terlalu banyak mungkin tidak seburuk jika kita makan sekotak besar es krim, tetapi percayalah efeknya juga tidak terlalu baik.

Baca juga: 5 Makanan Sehat yang Harus Dikonsumsi Pria untuk Memperpanjang Umur

Berikut enam makanan sehat yang jika dikonsumsi berlebihan justru tak baik untuk kesehatan tubuh.

Ubi jalar

Ubi jalar adalah alternatif yang lebih sehat dibanding kentang biasa, karena mengandung lebih banyak nutrisi, termasuk vitamin C, vitamin B, tembaga, dan mangan.

Namun, kadar beta-karotennya yang memiliki sifat anti-penuaan, jika dikonsumsi terlalu banyak, ubi jalar berwarna oranye ini dapat mengubah warna tubuh menjadi oranye.

Kondisi ini disebut sebagai karotenemia. Mengurangi ubi, wortel, dan makanan kaya beta-karoten lainnya akan membantu kulit kembali ke rona normalnya.

Kacang polong

Kacang seperti kacang hitam, kacang merah, dan kacang garbanzo (buncis) dikenal karena kandungan seratnya, yang membantu membuat tubuh kenyang untuk jangka waktu yang lebih lama.

Namun, mengonsumsinya terlalu banyak bukan tanpa efek samping.

Perut akan kembung dan terasa bergas, selain itu asupan serat yang berlebihan dapat menghambat penyerapan zat besi, magnesium, seng, kalsium dan nutrisi lainnya.

Serat bertindak sebagai agen pengikat yang membawa nutrisi ini ketika melewati sistem tubuh. Untuk menghindari efek samping serat, seimbangkan asupan kacang dengan minum banyak air.

Baca juga: 10 Makanan Sehat Penghilang Stres

Tahu

Tahu adalah alternatif non-daging terbaik untuk memenuhi kebutuhan protein harian, karena mengandung semua sembilan asam amino esensial.

Selain itu, produk berbasis kedelai ini juga kaya akan kalsium, mangan, dan selenium, selain beberapa vitamin lainnya.

Meskipun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, konsumsi kedelai yang berlebihan (lebih dari four porsi setiap hari) dapat mencegah protein diserap dan diproses oleh tubuh. Semua ini disebabkan oleh tingginya kadar trypsin dan protease inhibitor legum.

Jeruk bali

Jeruk bali tidak hanya baik untuk sistem kekebalan tubuh, tetapi juga memiliki kadar gula yang rendah.

Selain itu, jeruk bali mengandung vitamin C, likopen, kalium dan serat, yang semuanya membantu kesehatan jantung.

Namun, jika kamu sedang mengonsumsi obat, ada baiknya hindari makan buah ini. Karena jeruk bali dapat menggangu enzim di jalur usus dan menyebabkan efek beberapa obat menjadi berlebihan.

Baca juga: Tips Memilih Makanan Sehat Saat Makan di Luar

Pala

Bagi pencinta kopi yang ingin mengurangi asupan gula mereka, pala bisa berfungsi sebagai alternatif pemanis untuk cangkir kopi mereka.

Rempah-rempah seperti pala dan kayu manis dapat membuat otak berpikir, bahwa perasa kita sedang mengonsumsi sesuatu yang manis.

Karena itulah, pala banyak dimasukkan sebagai bahan baku supplemen penurun berat badan dan makanan sehat.

Tapi, berhati-hatilah untuk tidak terlalu banyak membumbui makanan dengan rempah-rempah ini, karena dua atau lebih sendok teh dapat memicu berbagai efek, seperti perubahan perilaku ringan.

Cabai

Sebagai sumber nutrisi penting bagi banyak orang di seluruh dunia, cabai ada di mana-mana – dalam makanan, masakan sehari-hari, atau dalam kontes makan yang kompetitif.

Tingkat antioksidan yang tinggi membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu memperlambat efek penuaan.

Selain itu, bintang utama dalam komposisi nutrisi cabai adalah capsaicin. Konsumsi capsaicin secara teratur mengurangi risiko penyakit jantung sekaligus menurunkan tekanan darah.

Namun sebaiknya, kamu membatasi konsumsi cabai atau sambal saat sarapan atau makan siang, karena capsaicin dapat memicu lonjakan suhu tubuh hingga mengganggu siklus tidur alami tubuh. Selain itu, terlalu banyak dapat menyebabkan mual, diare, dan sakit perut.

Baca juga: 10 Makanan Sehat yang Bikin Berat Badan Naik